Bagaimana jadinya ya, kalau sarang laba-laba dijadikan sebagai sawah yang biasanya digarap oleh para petani?? Kita cek saja langsung ke Nusa Tenggara Timur, yaitu di Manggarai.
Wilayah Manggarai luasnya sekitar 7.136,4 km persegi. Suku asli di Manggarai ini pernah mengalami pembauran adat istiadat dengan orang Bima-Sumbawa dan pernah dipengaruhi budaya Raja Igo dari Flores.
Mata pencaharian penduduk Manggarai ini adalah petani. Lahan sawah yang mereka miliki bentuknya unik, yaitu seperti sarang laba-laba yang mempunyai titik pusat disebut Landuk. Petak-petaknya melingkar membentuk sarang laba-laba yang disebut Lingko. Lingko ini bisa merupakan lingko seluruh isi kampung (Panga) atau Lingko satu klen (marga).
Mata pencaharian penduduk Manggarai ini adalah petani. Lahan sawah yang mereka miliki bentuknya unik, yaitu seperti sarang laba-laba yang mempunyai titik pusat disebut Landuk. Petak-petaknya melingkar membentuk sarang laba-laba yang disebut Lingko. Lingko ini bisa merupakan lingko seluruh isi kampung (Panga) atau Lingko satu klen (marga).
LUASNYA SATU JARI TELUNJUK
mirip sarang laba-laba bukan??? |
Sawah ini dikerjakan bersama-sama. Setiap keluarga memperoleh kesempatan mengolah satu petak dan
hasilnya untuk keluarga yang bersangkutan. Jika lingko merupakan milik satu kampung yang terdiri dari beberapa klen, sawah dibagi sesuai dengan jumlah klen yang ada di kampung itu. Satu klen mendapatkan luas sawah satu jari telunjuk yang diletakkan di titik pusat (landuk). Bila ditarik garis lurus menggunakan tali yang membatasi lebar jari telunjuk sampai pada batas garis luar lingko, dari jauh akan terlihat berbentuk segitiga. Makin menjauh dari landuk, petakan sawah yang berbentuk segitiga ujungnya menjadi tidak runcing lagi, makin jauh, makin lebar dan luas. Tapi bila dilihat dalam satu kesatuan, tetap merupakan bentuk segitiga yang dipetak-petak.
hasilnya untuk keluarga yang bersangkutan. Jika lingko merupakan milik satu kampung yang terdiri dari beberapa klen, sawah dibagi sesuai dengan jumlah klen yang ada di kampung itu. Satu klen mendapatkan luas sawah satu jari telunjuk yang diletakkan di titik pusat (landuk). Bila ditarik garis lurus menggunakan tali yang membatasi lebar jari telunjuk sampai pada batas garis luar lingko, dari jauh akan terlihat berbentuk segitiga. Makin menjauh dari landuk, petakan sawah yang berbentuk segitiga ujungnya menjadi tidak runcing lagi, makin jauh, makin lebar dan luas. Tapi bila dilihat dalam satu kesatuan, tetap merupakan bentuk segitiga yang dipetak-petak.
JARING MAKIN BESAR
Jaring laba-laba pada lingko merupakan batas hak milik atau hak pengolahan. Jaring itu juga berfungsi sebagai pematang sawah. Setiap petak ada saluran airnya untuk mengairi sawah secara keseluruhan. Bila anggota keluarga klen bertambah, maka sawahnya diperluas. Caranya dengan menarik garis lurus berdasarkan jaring-jaring yang telah ada seperti seekor laba-laba memperluas sarangnya, simetri dengan pola asalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar